makna bersyukur atas nikmat allah

Makna Bersyukur atas Nikmat Allah

Assalamu’alaikum wr.wb.

Bersyukur adalah bentuk pengakuan dan rasa terima kasih atas segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia. Nikmat ini meliputi nikmat kehidupan, kesehatan, rezeki, hingga nikmat iman dan Islam. Dalam Islam, bersyukur merupakan sifat sangat mulia yang diperintahkan oleh Allah, karena jika kita tidak bersyukur, maka kita akan termasuk kepada orang-orang yang zalim dan ingkar. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu memohon kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (Nikmat Allah)” (QS. Ibrahim: 34).

Arti dan makna bersyukur bukan hanya diucapkan dengan lisan melalui kalimat seperti “Alhamdulillah,” tetapi juga diwujudkan dalam sikap perbuatan dan hati. Bersyukur dengan hati adalah meyakini bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT. Dengan lisan, kita memuji Allah atas karunia-Nya. Sedangkan bersyukur dengan perbuatan atau sikap adalah menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan yang Allah ridhai, seperti menaati perintah-Nya, berbuat baik, dan membantu sesama.

Seringkali Lupa Mensyukuri Nikmat yang Tampak Kecil

Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya kita lupa untuk mensyukuri nikmat yang tampak kecil, seperti udara yang kita hirup atau detak jantung yang terus berdetak tanpa kita sadari. Padahal, nikmat ini sangat besar dan tak ternilai harganya. Ketika kita merenungkan lebih dalam, kita akan menyadari betapa Allah SWT begitu maha pemurah terhadap hamba-Nya.

Makna Bersyukur atas Nikmat Allah juga membawa banyak manfaat dan dampak. Secara rohani, bersyukur membuat hati lebih tenang dan penuh kebahagiaan. Kita menjadi lebih sabar dan tidak mudah merasa kurang terhadap apa yang kita miliki. Secara sosial, sikap syukur melahirkan perilaku positif, seperti rasa empati, rendah hati, dan lebih menghargai orang lain.

Janganlah Kita Menjadi Manusia yang Kufur Nikmat

Namun, kebalikan dari syukur adalah kufur nikmat, yakni mengingkari karunia Allah. Orang yang kufur nikmat cenderung tidak puas, selalu merasa kurang, dan hidupnya jauh dari kebahagiaan. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk terus melatih diri agar menjadi hamba yang bersyukur, baik dalam keadaan senang maupun sulit.

Menjadi hamba yang bersyukur adalah jalan menuju ridha Allah dan keberkahan hidup. Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, bersyukur akan mendatangkan tambahan nikmat. Maka, mari kita biasakan diri untuk bersyukur atas setiap nikmat, besar maupun kecil, sebagai wujud cinta dan penghambaan kita kepada-Nya.

Bersyukur adalah kunci kebahagiaan dan keberkahan. Dengan bersyukur, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga membangun kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Baca juga Edisi Jum’at Berkah lainnya untuk mengingatkan kembali kita semua. Selanjutnya Tidak Ada yang Tidak Mungkin Bagi Allah SWT.